Selasa, 21 Juni 2011

Menangislah bila harus menangis..

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah sebuah tanda kelemahan. Bagi saya, menangis itu hanyalah sebuah ekspresi dari reaksi terhadap suatu hal yang sangat melibatkan perasaan. Bingung? Saya juga bingung menjelaskannya ;p Sudahlah, apapun yang berkaitan dengan perasaan pasti sulit untuk dijelaskan dengan kata - kata. Bisa dirasakan tetapi sulit untuk dijelaskan, begitu kurang lebihnya.:)  

Oke, mari kita lupakan sejenak tentang hal tersebut. Mungkin kebanyakan dari kita belum mengetahui, ternyata disamping itu semua, menangis secara ilmiah mempunyai banyak sekali manfaat yang positif bagi tubuh kita. Check it out! 

Dikutip dari Beliefnet, ini dia 7 keajaiban yang bisa Anda dapatkan setelah menangis dan berair mata.

1. Membantu penglihatan
Air mata ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.

2. Membunuh bakteri
Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.

3. Meningkatkan mood
Seseorang yang menangis bisa menurunkan level depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

4. Mengeluarkan racun
Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi tentang air mata dan menemukan bahwa air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional ternyata mengandung racun.

Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata.

5. Mengurangi stres
Bagaimana menangis bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.

Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

6. Membangun komunitas
Selain baik untuk kesehatan fisik, menangis juga bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya di depan teman-temannya atau seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan juga bersosialisasi.

7. Melegakan perasaan
Semua orang rasanya merasa demikian. Meskipun Anda didera berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega.

Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. 
(dikutip dari sebuah thread di www.wonosari.com)

Nah sobat, melihat begitu banyaknya manfaat menangis bagi tubuh kita, tidak perlulah lagi kita mempersalahkan apakah menangis itu tanda kelemahan atau tanda kekuatan. Yang perlu kita sadari adalah kita diciptakan sebagai manusia yang dikaruniai perasaan, yang dengan karunia tersebut kita disebut sebagai manusia yang manusiawi. Namun yang perlu diingat, sebaik- baiknya manusia adalah yang tidak berlebih-lebihan atasnya. Syukurilah :)

Salam inspiring!

Senin, 20 Juni 2011

1+1=?

Suatu ketika salah seorang dosen saya memulai kelas teorinya  dengan menuliskan pertanyaan tersebut di papan tulis. Seketika itu pula ia menanyakan kepada seluruh isi kelas, "berapakah hasilnya SATU DITAMBAH SATU??"

Para mahasiswa pun terdengar mulai bersaut-sautan menjawab pertanyaan tersebut, ada yang secara tegas menjawab dengan suara lantang "DUA!". Dilain pihak ada yang menganggap itu hanyalah sebuah lelucon anak kecil, dan menjawabnya sambil tertawa seakan-akan ingin mengatakan "ah, anak kecil juga tau jawabannya", "SEBELAS..!". Ada pula yang menghubungkannya dengan ke-Islaman, dan menjawab "DUA PULUH TUJUH!" (karena dalam Islam, bila 2 orang atau lebih melaksanakan solat secara berjamaah maka ditingkatkan pahalanya menjadi 27 lipat. Itulah matematikaNya, Subhanallah..). Tanpa diduga - duga pun ada yang tiba-tiba menjawab "JENDELA!" kami semua melongok, sungguh luar biasa daya imajinasi mahasiswa tersebut.. Ha.. Ha..ha..;)))

Namun dari sekian banyak jawaban tersebut, tidak terlihat sang dosen ingin mengambil keputusan untuk membenarkan ataupun menyalahkan jawaban - jawaban tersebut. Dengan sedikit senyuman dosen kami itupun lalu menjawab , "saat ini saya tidak berbicara tentang matematika, jawaban dari pertanyaan ini hanya kalian yang tau, sesuai dari mana kalian memandangnya, jadi tentukanlah pandangan kalian, itulah teori."
Kami semua termenung dan dosen kami pun melanjutkan pelajarannya.

Mungkin kita seringkali mendengar pertanyaan tersebut, ada banyak sekali jawaban yang muncul untuk menjawabnya. Namun sesering itupula kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan tepat, terkecuali didalam pelajaran matematika. Karena sejatinya kita tidak dapat menebak apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran sang penanya dan dalam sudut pandang apa ia menganggap persoalan itu. 

Inilah realita, keberadaannya nyata namun sulit untuk ditebak.  Seringkali kebanyakan manusia memandang segala sesuatunya hanya dari suatu sudut pandang tertentu dan menganggap seluruh persoalan itu memiliki jawaban yang sama. Akhirnya ketika hasil yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapan, mereka lebih sibuk mencari cari kesalahan orang lain untuk menutupi kesalahannya daripada berusaha memperbaikinya. 

Pastikan itu bukanlah kita ;) 

 "hidup manusia bukanlah suatu persoalan matematis yang telah memiliki jawaban pasti, semua tergantung dari mana kita memandangnya dan bereaksi atas segala persoalan yang kita hadapi." 

Salam Inspirasi! 

Minggu, 19 Juni 2011

Tidur aaaah....

Beberapa hari yang lalu, salah seorang teman saya bertanya, "gimana sih biar ga insomnia..?" sayapun balik bertanya, "emang kamu insomnia?" lalu dia menjawab, " iya sih beberapa hari terakhir ini semenjak ujian itu..."

Entah yg kebanyakan disebut orang sebagai insomnia ini beneran penyakit atau bukan yaa..? Bila Dalam kasus seperti teman saya tadi, menurut saya itu hanyalah sebuah hasil dari pikiran yang akhirnya mengendalikan kita karena kebiasaan tertentu saja. Pada saat menghadapi ujian, kita cenderung memaksakan diri kita untuk menahan kantuk supaya kita bisa begadang. seperti kita ketahui ujian tidak hanya membutuhkan 1 hari saja, bisa sampai berhari - hari. Nah, kejadian yang berulang-ulang itulah yang secara tidak kita sadari akan terekam dan terprogram di dalam pikiran bawah sadar kita, dan pada akhirnya merubah reaksi kita terhadap rasa kantuk. Setuju? :D 

Solusi yang bisa kita terapkan untuk mengatasinya sangat sederhana, dibalik saja pemikirannya! :D maksudnya kita perlu memprogram lagi pikiran bawah sadar kita, agar menciptakan "kebiasaan" baru bagi kita dan memperbaiki reaksi kita terhadap kantuk itu sendiri.. 

Pertama-tama ubah tanggapan kita, jangan lagi bersugesti "aku insomnia niiih", tapi bersugestilah "aku pengen tidur cepet aaah..." ulangi terus berpikir seperti itu dan biarkan pikiran bawah sadar kta yang akan merekamnya..:) 

Usahakan kalau siang, perbanyak aktifitas. Dalam keadaan lelah, pikiran kita akan semakin sulit untuk berpikir dan akan masuk ke dalam fase gelombang alpha yang akan memberikan kita ketenangan. Dalam penelitian, gelombang alpha inlah yang dipancarkan otak ketika kita tertidur.  :) 

Suasana yang nyaman pun sangat mendukung terciptanya tidur yang berkualitas. Jadi ciptakanlah suasana senyamanan mungkin di kamar tidur kita dengan menjaga kebersihannya, memutar lagu - lagu klasik, membakar lilin aroma terapi, dan lain- lain.. :) 

Sebagai penutup, berdoalah sebelum tidur..;)

Good night n have a nice dream..:)  

Sabtu, 18 Juni 2011

Sepiring nasi kesuksesan

Suatu ketika salah satu pengusaha sukses terkemuka, Bob Sadino ditanya tentang arti kesuksesan, beliau lalu menjawab, "kalau saya mengharapkan besok saya bisa makan, dan besok saya dapat makan, itulah sukses." dengan kata lain, bilamana apa yang kita harapkan, itu yang kita dapatkan, itulah sukses. 

Dengan sesederhana itu beliau mendeskripsikan makna kesuksesan, simple, namun penuh makna. Seringkali makan dianggap suatu kewajaran karena kita tidak pernah mendapatkan masalah mengenai makanan. Malahan terkadang kita bingung pada saat jam makan, bukan karena kita tidak dapat mendapatkan makanan, namun karena terlalu banyaknya macam makanan yang dapat kita peroleh. Iya apa iya? ;) 

Kesuksesan bagi setiap orang sangat mungkin berbeda - beda, itulah mengapa impian dan tujuan yang ingin kita capai menjadi begitu penting dalam menentukan arti kesuksesan kita sendiri. Tanpa mimpi dan tujuan kita bagaikan kapal yang terombang ambing di tengah lautan tanpa tau harus mengarah kemana.  Ironisnya, seringkali kita lebih disibukkan mempertanyakan arti kesuksesan bagi orang lain daripada mengusahakannya untuk diri kita sendiri.

Seperti kata-kata yang selalu disampaikan oleh Andrie Wongso, "SUCCESS IS MY RIGHT!" ya, sukses adalah hak kita, kita sendiri yang dapat memperjuangkannya. Mulailah dengan mimpi dan keinginan, karena itulah yang akan memberikan kita arah dalam menggapai kesuksesan kita yang luar biasa! 

Selamat menikmati santapan anda, selamat menikmati kesuksesan anda. :) 

Salam Inspiring!

Jumat, 17 Juni 2011

Cangkir kosong

Suatu hari seorang guru mengundang muridnya  berkunjung kerumahnya untuk minum teh di sore hari. Mereka berbincang-bincang berbagai hal, sampai tibalah waktu bagi mereka untuk meminum teh. Sang guru pun menuangkan teh kedalam cangkir muridnya diiringi senyuman manis dari sang murid. terus menerus sang guru menuangkan teh, bahkan saat cangkir tersebut telah penuh pun, guru tersebut tak kunjung berhenti menuangkan tehnya, hingga teh itu pun luber dan tumpah ke lantai.

Melihat itu, senyuman manis sang murid seketika menghilang digantikan oleh kerutan di dahi. Dengan perasaan yang campur aduk, sang murid pun akhirnya bicara, "guru, anda harus segera berhenti menuangkan tehnya, cangkir itu sudah tidak dapat menampung lagi."  sang guru lalu menjawab, "kamu cermat sekali. Hal ini pun berlaku bagimu, bila ingin menerima ilmu yang bermanfaat dari saya, kamu harus terlebih dahulu mengosongkan isi cangkirmu."

Anda tersedak?? :) pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah, terkadang kita harus memiliki kemampuan untuk belajar melepaskan apa yang telah kita ketahui untuk mempelajari sesuatu. 

Sebagai manusia tentunya kita terlahir sebagai seorang pembelajar yang tak henti - hentinya mempelajari banyak hal, bahkan seseorang yang telah memiliki banyak ilmu dan pengalaman pun, tidak sedikit yang mempunyai guru ataupun mentor untuk memenuhi kebutuhan untuk terus belajar. Namun disamping itu semua, efektif tidaknya kita belajar tergantung dari cara kita menyikapi proses pembelajaran tersebut. Ketidak sediaan untuk mengosongkan cangkir kita, hanya akan menghalangi kita untuk menerima suatu pelajaran ataupun hal baru yang mungkin sangat berharga bagi kita. Merasa telah mengetahui banyak hal, dan mengutamakan ego dalam menyikapi proses pembelajaran, tanpa kita sadari telah menjadikan kita layaknya sebuah cangkir penuh yang tak layak untuk diisi lagi. 

Sebagai penutup, adalah sebuah ungkapan yang tak jarang kita dengarkan namun sering kita lupakan,,


"diatas langit masih ada langit"

Selamat pagi, Salam Inspiring!

Assalamualaikum, salam sejahtera, salam perkenalan!

"Tak kenal maka tak sayang"

Saya yakin walaupun itu adalah ungkapan yang sangat klasik ditelinga kita,ungkapan itu masih berlaku di zaman yang sudah sangat modern ini.
Jangankan yang belum kenal, yang sudah saling mengenal pun, kadang tidak saling menyayangi, dan hidup dengan kesibukannya masing - masing.

Kemajuan teknologi khususnya di bidang jejaring sosial seperti ini, tak bisa dipungkiri lagi eksistensinya di masyarakat kita. Menjamurnya layanan jejaring sosial, seakan - akan telah mengubah paradigma kita tentang cara berkomunikasi. Dari saling bertatap muka, hingga hanya saling bertukar beberapa kalimat yang dibatasi hanya sampai 144 karakter, LUAR BIASA. ;D

Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi fungsi teknologi sebagai salah satu sarana berkomunikasi, perkenankan saya memberi nilai tambah dari sarana itu sendiri sebagai sesuatu yang positif bagi kita semua.:)


Saya, Farizki Fajrin I

Salam hangat, salam perkenalan, salam inspiring! ;)