Senin, 20 Juni 2011

1+1=?

Suatu ketika salah seorang dosen saya memulai kelas teorinya  dengan menuliskan pertanyaan tersebut di papan tulis. Seketika itu pula ia menanyakan kepada seluruh isi kelas, "berapakah hasilnya SATU DITAMBAH SATU??"

Para mahasiswa pun terdengar mulai bersaut-sautan menjawab pertanyaan tersebut, ada yang secara tegas menjawab dengan suara lantang "DUA!". Dilain pihak ada yang menganggap itu hanyalah sebuah lelucon anak kecil, dan menjawabnya sambil tertawa seakan-akan ingin mengatakan "ah, anak kecil juga tau jawabannya", "SEBELAS..!". Ada pula yang menghubungkannya dengan ke-Islaman, dan menjawab "DUA PULUH TUJUH!" (karena dalam Islam, bila 2 orang atau lebih melaksanakan solat secara berjamaah maka ditingkatkan pahalanya menjadi 27 lipat. Itulah matematikaNya, Subhanallah..). Tanpa diduga - duga pun ada yang tiba-tiba menjawab "JENDELA!" kami semua melongok, sungguh luar biasa daya imajinasi mahasiswa tersebut.. Ha.. Ha..ha..;)))

Namun dari sekian banyak jawaban tersebut, tidak terlihat sang dosen ingin mengambil keputusan untuk membenarkan ataupun menyalahkan jawaban - jawaban tersebut. Dengan sedikit senyuman dosen kami itupun lalu menjawab , "saat ini saya tidak berbicara tentang matematika, jawaban dari pertanyaan ini hanya kalian yang tau, sesuai dari mana kalian memandangnya, jadi tentukanlah pandangan kalian, itulah teori."
Kami semua termenung dan dosen kami pun melanjutkan pelajarannya.

Mungkin kita seringkali mendengar pertanyaan tersebut, ada banyak sekali jawaban yang muncul untuk menjawabnya. Namun sesering itupula kita tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan tepat, terkecuali didalam pelajaran matematika. Karena sejatinya kita tidak dapat menebak apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran sang penanya dan dalam sudut pandang apa ia menganggap persoalan itu. 

Inilah realita, keberadaannya nyata namun sulit untuk ditebak.  Seringkali kebanyakan manusia memandang segala sesuatunya hanya dari suatu sudut pandang tertentu dan menganggap seluruh persoalan itu memiliki jawaban yang sama. Akhirnya ketika hasil yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapan, mereka lebih sibuk mencari cari kesalahan orang lain untuk menutupi kesalahannya daripada berusaha memperbaikinya. 

Pastikan itu bukanlah kita ;) 

 "hidup manusia bukanlah suatu persoalan matematis yang telah memiliki jawaban pasti, semua tergantung dari mana kita memandangnya dan bereaksi atas segala persoalan yang kita hadapi." 

Salam Inspirasi! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar